Damar merupakan salah
satu hasil hutan non kayu yang sudah lama dikenal, yaitu suatu getah yang
merupakan senyawa polysacarida yang dihasilkan oleh jenis-jenis pohon hutan
tertentu. Sampai saat ini damar cukup banyak digunakan orang antara lain untuk
bahan vernis, bahan penolong dalam pembuatan perahu dan yang terpenting adalah
sebagai pembungkus kabel laut/ tanah. Damar dihasilkan oleh jenis-jenis pohon
dari genus: Hopea, Balonocarpus, Vatica, Canoriurn, dan Agathis.
1. Klasifikasi Damar
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Super Divisi
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas
: Dilleniidae
Ordo
: Theales
Famili
: Dipterocarpaceae
Genus
: Shorea
Spesies : Shorea hopea
2.
Sejarah Damar/Resin
Resin, cairan
getah lengket yang dipanen dari beberapa jenis pohon hutan, merupakan produk
dagang tertua dari hutan alam Asia Tenggara. Spesimen resin dapat ditemukan di
situs-situs prasejarah, membuktikan bahwa kegiatan pengumpulan hasil hutan
sudah sejak lama dilakukan. Hutan-hutan alam Indonesia menghasilkan berbagai
jenis resin. Terpentin (resin Pinus) dan kopal (resin Agathis) pernah menjadi
resin bernilai ekonomi yang diperdagangkan dari Indonesia sebelum Perang Dunia
II.
Damar adalah
istilah yang umum digunakan di Indonesia untuk menamakan resin dari pohon-pohon
yang termasuk suku Dipterocarpaceae dan beberapa suku pohon hutan lainnya.
Sekitar 115 spesies, yang termasuk anggota tujuh (dari sepuluh) marga
Dipterocarpaceae menghasilkan damar. Pohon-pohon dipterokarpa ini tumbuh
dominan di hutan dataran rendah Asia Tenggara, karena itu damar merupakan jenis
resin yang lazim dikenal di Indonesia bagian barat. Biasanya, damar dianggap
sebagai resin yang bermutu rendah dibanding kopal atau terpentin.
Ada dua macam
damar yang dikenal umum, dengan kualitas yang jauh berbeda. Pertama adalah
damar batu, yaitu damar bermutu rendah berwarna coklat kehitaman, yang keluar
dengan sendirinya dari pohon yang terluka. Gumpalan-gumpalan besar yang jatuh
dari kulit pohon dapat dikumpulkan dengan menggali tanah di sekeliling pohon.
Di seputar pohon-pohon penghasil yang tua biasanya terdapat banyak sekali damar
batu. Kedua, adalah damar mata kucing; yaitu damar yang bening atau kekuningan
yang bermutu tinggi, sebanding dengan kopal, yang dipanen dengan cara melukai
kulit pohon. Sekitar 40 spesies dari genus Shorea dan Hopea menghasilkan damar
mata kucing, di antaranya yang terbaik adalah Shorea javanica dan Hopea
dryobalanoides.
3.
Manfaat Damar
Tak
banyak yang tahu tentang damar. Padahal, dari pohon damar bisa diambil banyak
manfaat. Kayu pohon damar bisa dipakai untuk perahu boat. Kekuatannya tangguh,
tapi memiliki bobot yang ringan. Batangnya yang tegak lurus itulah membuat kayu
dari pohon damar pun banyak yang lurus-lurus. Sedangkan daunnya lebar, lonjong
tapi pipih. Biasa kayu pohon damar juga dijadikan bahan pembuat kertas, alat
rumahtangga, alat musik dan alat olahraga. Dalam bahasa ahli bangunan, kualitas
kayu pohon damar termasuk kualitas IV, dan kekuatannya kelas III. Sedangkan
getahnya bisa diambil untuk bahan cat, kosmetik, plastik, vernis, bahkan korek
api. Tumbuhnya
damar ada Sebagian besar tumbuh di hutan primer. Itu antara lain banyak
ditemukan di kawasan hutan Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi, Kalimantan, dan
Irian Jaya. Memiliki rata-rata ketinggian 50 meter, diameternya rata-rata 2
meter. Yang paling diburu orang dari damar adalah getahnya. Getah damar ini
mengandung unsur kimia resin yang juga bisa berkasiat untuk obat gosok. Selain
itu juga bisa dipakai untuk bahan pengawet binatang bahkan tumbuh-tumbuhan.
Ada
beberapa jenis getah damar yang menjadi buruan orang, yakni damar mata kucing,
damar batu, damar hitam dari jenis meranti, juga damar resak. Saat ini,
jenis-jenis itu yang banyak dimanfaatkan orang adalah jenis damar batu dan mata
kucing yang merupakan salah satu produk andalan ekspor Lampung.
4 Kegunaan
Tanaman damar (shorea
javanica) telah dibudidayakan masyarakat pesisir Kabupaten Lampung Barat
(Lambar) sejak zaman Belanda hingga sekarang. Damar menjadi salah satu bagian
dari sistem usaha tani masyarakat setempat. Seperti halnya budi daya tanaman
lain.
Berdasarkan status
lahannya, maka penyebaran tanaman damar dibedakan menjadi dua. Yaitu hutan
damar rakyat dan hutan damar pada kawasan hutan.
Kegunaan getah damar
adalah sebagai bahan baku cat, korek api, vernis, dan pelitur. ’’Sebagian besar getah damar mata kucing
diekspor ke Singapura, Hongkong, India, Jepang, dan Belanda,”.
Alat-alat yang digunakan
dalam pengumpulan getah damar yaitu ambon (alat pemanjat pohon damar);
tembilung (wadah yang digunakan untuk mengambil atau memetik getah damar); dan
kapak patil (alat untuk menyadap atau mengambil getah damar dari lubang takik).
Juga bebalang (wadah yang digunakan untuk tempat mengumpulkan getah damar dari
tembilung). Selain dimanfaatkan getahnya, juga kayunya untuk berbagai
keperluan. ’’Kayu damar bisa digunakan untuk bangunan, kayu lapis, mebel,
lantai, papan, bahan pembungkus, dan pulp,” bebernya.
Sedangkan dalam meningkatkan produktivitas repong damar, pemerintah setempat telah membuat program. Yaitu memberikan bantuan bibit kepada petani repong dammar
Sedangkan dalam meningkatkan produktivitas repong damar, pemerintah setempat telah membuat program. Yaitu memberikan bantuan bibit kepada petani repong dammar
5.
Penyadapan Damar
Penyadapan
damar dilakukan dengan cara membuat beberapa buah lubang sadap pada batang
pohon dalam bentuk segitiga dan disusun
secara vertical (arah keatas) maupun secara vertical (arah ke samping).
Variatifnya jumlah produksi suatu getah dammar disebabkan oleh sebab belum
seragamnya cara penyadapan, terutama dalam jumlah, ukuran dan kedalaman lubang
sadap yang dibuat pada setiap pohon berdiameter tertentu. Bahkan tidak jarang
dijumpai jumlah lubang sadap dan kedalaman yang berlebihan yang tidak sesuai
dengan batang pohon yang disadap. Cara penyadapan yang demikian tentunya tidak
akan memberikan hasil dammar yang optimal, disamping itu pohonakan terganggu
pertumbuhannya. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu adanya perbaikan cara
dalam menyadap dammar.
Tujuan dari penyadapan
dammar adalah membuka saluran damar sehingga damar keluar dari Pohon . Makin besar dan makin banyak
jumlah lubang sadap, maka makin banyak jumlah damar yang keluar dari batang pohon. Tetapi konsekuensinya,
bila luka pohon terlalu banyak maka
daya tumbuh pohon akan terganggu sehingga pohon hidup merana atau bahkan
menjadi tumbang. Dengan
demikian perbaikan cara penyadapan yang dimaksudkan disini adalah penyadapan dengan jumlah lubang
sadap yang tidak terlalu banyak. Tetapi mampu meningkatkan produksi pada setiap
lubang sadap. Ada beberapa
alternatif cara penyadapan yang dapat meningkatkan produksi yaitu Melalui perlakuan perangsangan baik
secara fisik maupun kimia.
6. Produksi Indonesia
Menurut Peratin (Kepala
Desa-red) Pekon Pahmongan Erna Sanan, rendahnya harga getah damar di tingkat
petani tidak terlepas dari terlalu panjangnya mata rantai tata niaga. Mata
rantai tata niaga di mulai dari pedagang perantara yang biasanya membeli getah
damar dari petani di hutan/pekon. Dari pedagang ini barulah barang dikirim ke eksportir
yang menjualnya ke Singapura dan India. Dari Singapura umumnya getah damar
Lampung diekspor ke Eropa dan negara Asia Timur lainnya. Sementara itu, dari
India, getah damar dijual ke berbagai negara di Timur Tengah.
Mengingat panjangnya mata rantai tata niaga, ketika Pemda Lambar mengikuti pameran tunggal Indonesia di Dubai, Uni Emirat Arab, tahun lalu, pengusaha setempat baru tahu jika damar yang selama ini diimpornya dari India ternyata dihasilkan Indonesia. Apalagi produksi getah damar Lampung Barat merupakan terbesar di Indonesia. Diperkirakan sekitar 65 persen volume ekspor getah damar Indonesia berasal dari Lampung Barat. Seiring dengan itu, juga sedang diupayakan agar damar yang diekspor sudah produk olahan berupa vernis dan getah yang sudah dimurnikan menjadi cairan. Untuk itu sedang digagas pengadaan pabrik pengolahan getah damar di Lampung Barat.
Mengingat panjangnya mata rantai tata niaga, ketika Pemda Lambar mengikuti pameran tunggal Indonesia di Dubai, Uni Emirat Arab, tahun lalu, pengusaha setempat baru tahu jika damar yang selama ini diimpornya dari India ternyata dihasilkan Indonesia. Apalagi produksi getah damar Lampung Barat merupakan terbesar di Indonesia. Diperkirakan sekitar 65 persen volume ekspor getah damar Indonesia berasal dari Lampung Barat. Seiring dengan itu, juga sedang diupayakan agar damar yang diekspor sudah produk olahan berupa vernis dan getah yang sudah dimurnikan menjadi cairan. Untuk itu sedang digagas pengadaan pabrik pengolahan getah damar di Lampung Barat.
7. Peremajaan
Menyadari pentingnya
menjaga kelanjutan usaha getah damar, memprogramkan pengadaan 5.000 batang
bibit damar dari dana APBD Lambar tahun 2006.
Pelestarian hutan damar
berbasis masyarakat perlu dilakukan karena dari tahun ke tahun tanaman damar
makin luas. Artinya, lebih banyak pohon
yang tumbuh dibandingkan dengan yang mati/ditebang. Komoditas damar produksi
selama ini banyak diekspor ke Uni Emirat Arab, Bangladesh, Pakistan, India, dan
Italia. Getah damar ini dapat diolah menjadi vernis, cat, dempul, dupa, tinta,
kosmetik, bahan farmasi, dan obat-obatan.
8. Peralatan yang Umum
Digunakan Dalam Menyadap Damar
Peralatan
yang digunakan untuk menyadap getah damar pada umumnya terbuat dari bahan -
bahan yang merupakan produk hasil hutan seperti rotan dan bagian pohon aren.
Jenis dan kegunaan peralatan penyadapan getah adalah sebagai berikut :
1. Pisau Sadap
Pisau
sadap atau biasa disebut kapak patil
merupakan kapak kecil yang berbentuk menyerupai
hurup T dengan lebar mata pisau sekitar 3 cm dan dapat dilepas serta dipasang dari gagangnya. Gagang kapak terbuat
dari kayu dengan panjang kira-kira 15 cm. Mata pisau dan gagangnya dipasang dengan cara diikat menggunakan tali yang
terbuat dari rotan. Kapak Patil
berfungsi untuk membuat takik/lubang sadap, mengorek dan mengambil hasil damar, serta membuka/memperbarui luka sadap (menghuring).
2. Wadah Penampung Getah Damar
Wadah
penampung getah damar atau disebut tembilung
merupakan wadah yeng berbentuk
kerucut dengan ukuran diameter 25 cm dan tinggi 30 em. terbuat dari seludang/ pelepah aren atau keranjang berbentuk
selinder yang terbuat dari anyaman kulit rotan. Alat ini digunakan untuk
menampung damar yang baru dipungut dari lubang sadap.
3. TaliPemanjat
Tali
pemanjat atau ambon/alit terbuat dari
anyaman kulit rotan atau batang rotan berdiameter
kecil yang panjangnya sekitar 3- 4 meter. Alat ini berfungsi untuk memanjat dan menyangga/menahan tubuh penyadap
sewaktu menyadap dan memperbarui lubang sadap.
4. Keranjang Angkut
Keranjang
angkut atau babalang merupakan wadah
damar seperti keranjang berbentuk bulat
panjang dan terbuat dari anyaman rotan
dan dilengkapi dengan tali yang terbuat dari kulit kayu agar keranjang dapat
digendong seperti ransel. Alat ini dapat memuat sekitar 60 - 75 kg darnar.
9. Cara Penyadapan Dan
Pengumpulan Getah
Pohon damar mulai disadap pada umur ± 20 tahun atau
apabila diameter batangnya telah mencapai
25 cm. Sebelum penyadapan dilaksanakan. kulit batang pnhon damar yang akan disadap dibersihkan terlebih
dahulu dengan cara dikerik, agar di sekitar lubang sadap yang akan dibuat bebas dari kotoran atau tatal kayu yang mungkin
akan mengotori getah/resin yang
keluar. Setelah pembersihan kulit batang selesai, kemudian dilakukan penyadapan
yaitu dengan membuat luka/lubang
berbentuk segitiga pada kulit batang, dengan posisi lubang sadap pertama berada sekitar 50 cm di atas
permukaan tanah. Ukuran lebar lubang sadap pertama/ muda yang dibuat adalah sekitar 3 cm (tergantung dari lebar mata
pisau dari kapak parit yang digunakan)
dengan kedalam setebal kulit batang atau sampai batas kambium (sekitar 2 - 2,5 cm). Jumlah lubang yang dibuat pada
batang pohon yang baru pertama kali disadap (diameter batang sekitar 25 cm)
biasanya sebanyak 2 - 4 tempat yang disusun berderet ke atas dalam satu jalur, dengan jarak antar luka sadap dalam
jalur vertikal sekitar 40 Cm. Ukuran lebar
lubang sadap akan bertambah besar seiring dengan seringnya batang pohon
disadap. Selain itu jumlah lubang dan
jalur sadap akan bertambah pula sejalan dengan bertambahnya ukuran diameter batang pohon yang disadap. Jumlah jalur sadap pada
pohon dengan diameter batang 60 - 30
cm adalah sebanyak 4 - 5 buah, dengan jumlah lubang sadap setiap jalur sebanyak 9 – 11 lubang. Beberapa saat setelah kulit batang
disadap getah akan keluar, dan getah dibiarkan mengalir dan terkumpul di dalam lubang sadap hingga mengering.
Setelah getah dammar mengering kemudian
damar dipanen/dikumpulkan. Periode pemanenan getah biasanya sekitar dia minggu sampai satu bulan setelah
penyadapan. Cara pemanenan atau pengumpulan getah dari lubang sadap adalah dengan mengeluarkan/mengorek damar dari
lubang sadap menggunakan kapak patil. kemudian ditampung ke
dalam tembilung. Setelah semua getah
dalam lubang sadap terkumpul dalam tembilung, lubang sadap dibersihkan dari
sisa-sisa getah yang mengering dan
selanjutnya dilakukan pembaruan luka sadap. Pembaruan luka sadap dilaksanakan dengan membuang/menyayat
beberapa milimeter kulit batang dari tepi lubang sadap sebelumnya. Pengumpulan
getah dari lubang sedap yang tinggi (tidak terjangkau lagi oleh tangan penyedap) dilakukan dengan cara
memanjat pohon dengan menggunakan bantuan alit
yang dililitkan pada batang pohon dan
tubuh penyadap. Setelah semua damar dalam
satu pohon yang dipanen tertampung dalam tembilung, kemudian dimasukkan ke dalam babalang untuk selanjutnya diangkut ketempat pengumpulan.
mohon info nya cara menggunakan getah damar bagai mna saya udh coba pakai spritus ko hasil nya menggumpal tlg info nya
BalasHapusKami punya stok damar batu
BalasHapusKami punya stok damar batu
BalasHapusBerapa harganya mau jual, lokasi dimana.
HapusApa campuran tuk membuat dempul dri damar
BalasHapusHub 0853 7709 8668
BalasHapus